Rabu, 21 Desember 2011

Kenapa Air Laut Rasanya Asin...?

Tanya   : Kenapa air laut rasanya asin....?
Jawab  :  Karena kalo rasanya manis, pasti udah dikerumuni sama semut...... ( hehehe, ga’ nyambung )
Sob, ada yang tahu gak, kenapa air laut itu bisa asin ? Apa karena ada kapal kargo besar yang membawa ribuan ton garam tenggelam di dasar laut ?


Kita sama – sama tahu, bahwa laut memiliki permukaan yang sangat luas, berbeda dengan sungai ataupun danau. Laut juga merupakan muara dari aliran sungai. Secara kronologisnya, pada saat terjadi hujan, air yang jatuh ke bumi akan meresap ke dalam tanah. Tanah sendiri mengandung begitu banyak unsur dan senyawa maupun mineral, salah satunya adalah garam. Garam yang terkandung di dalam tanah, maupun yang terkandung di dalam air itu sendiri, akan terus mengalir dan akhirnya bermuara ke laut.
Seperti yang disebutkan di atas tadi, laut memiliki permukaan yang sangat luas, yang mengakibatkan penguapan air laut menjadi sangat besar. Nah, pada saat air laut menguap, yang menguap hanyalah senyawa air ( H2O ). Garam yang dibawa oleh aliran air tadi tidak ikut menguap, tetapi tetap berada di dalam air laut tersebut. Air laut yang menguap akan kembali lagi ke tanah melaui proses turunnya hujan. Dan membawa lagi mineral – mineral garam dari dalam tanah ke laut. Begitulah seterusnya. Inilah yang menyebabkan air laut rasanya asin.
Menurut penelitian, air laut rata – rata memiliki kadar garam sekitar 3,5%. Artinya, dalam 1 liter air laut, terdapat 35 gram garam. Dan garam yang terkandung di dalam air laut pada umumnya adalah senyawa Natrium Klorida  ( NaCl ). Laut yang paling tawar berada di perairan timur teluk Finlandia, dan di utara Teluk Bothnia. Sedangkan yang paling asin adalah di Laut Merah, karena penguapan yang sangat tinggi, sedangkan sirkulasinya terbatas.

Fenomena Laut Mati


Ada yang unik, sob. Ada danau tapi disebut laut, yaitu Laut Mati. Kenapa disebut Laut Mati ? Karena tidak ada kehidupan yang dapat bertahan di dalam perairan yang memiliki kadar garam tertinggi di dunia ini, yaitu sekitar 32%. Wow!!!

“Laut Mati adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daerah Otoritas Palestina dan Yordania. Di 417,5 m di bawah permukaan laut, merupakan titik terendah di permukaan bumi. Laut Mati terletak pada perbatasan antara Yordania dan bagian barat Palestina, laut mati memiliki titik terendah di bumi pada 1.300 kaki (400m) di bawah permukaan laut. Secara geologi Laut Mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada Jordan Riff Valley dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air. Garam, kapur dan gypsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi.” ( wikipedia.org )
Yang paling unik dari Laut Mati adalah, kalau kita berada di laut, eh, danau tersebut, kita gak akan bisa tenggelam, tapi akan tetap mengapung. Hal ini terjadi karena massa jenis air Laut Mati tersebut sangat besar.


Proses Pembuatan Garam

Garam adalah salah satu hasil terbesar dari laut, disamping berbagai hasil laut lainnya, seperti ikan dan lain – lain. Garam merupakan mineral yang tak asing lagi bagi manusia. Terutama garam dapur, yang menjadi syarat mutlak bagi manusia untuk memasak. Tapi, bagaimanakah mendapatkan garam yang notabene zat padat dari air laut yang berupa zat cair ?


Pada umumnya, para petani garam tradisional mendapatkan garam dengan cara mengumpulkan air laut di sebuah tempat mirip tambak yang biasanya berada di tepi pantai. Air laut yang dikumpulkan tersebut diuapkan di bawah sinar matahari, yang nantinya akan menyisakan kristal – kristal garam ( NaCl ) saja. Setelah kristal – kristal garam itu terkumpul, selanjutnya dicuci berulang kali untuk menghilangkan kotoran – kotorannya. Setelah benar – benar bersih, barulah siap untuk dipasarkan dan dikonsumsi.

( dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar