Senin, 19 Desember 2011

Mengapa Kunang - Kunang Bisa Menyala ?

Hewan apa yang selalu bawa lampu kemana - mana ?
Jawab : Kunang - kunang.


Hehe....... Kunang - kunang adalah binatang yang termasuk ke dalam kelas insecta ( serangga ). Ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, berukuran sekitar 1 - 2,5 cm. Beda tipis dengan nyamuk ataupun lalat. Yang membuat kunang - kunang unik adalah ciri khasnya, yaitu dapat mengeluarkan cahaya dari tubuhnya. Cahaya ini bukan berasal dari lampu yang dipasang di tubuhnya, ataupun si kunang - kunang yang lagi iseng bawa senter kemana - mana.
Cahaya kunang - kunang dihasilkan oleh organ penghasil cahaya, yaitu sisi bawah ruas khusus yang terletak pada bagian ujung perut. Organ cahaya umumnya berwarna kuning cerah dengan jumlah satu atau beberapa ruas.
Pembentukan cahaya kunang - kunang melibatkan zat luciferin dan enzim luciferase yang dihasilkan oleh sel - sel yang menyusun organ cahaya. Cahaya kunang - kunang mungkin kuning kehijauan, hijau kebiruan atau merah jingga (tergantung jenisnya) dengan kekuatan sekitar 1/40 kandela. Pada jenis Photinus pyralis betina, kedipan cahaya terjadi setiap selang 2 detik sedangkan pada yang jantan setiap 5 detik.
Luciferase adalah nama sebuah enzim yang bisa memendarkan cahaya. Produksi cahaya pada kunang - kunang merupakan reaksi kimia yang terjadi pada organ pemancar cahaya, seperti bagian bawah abdomen (perut). Pada bagian ini, enzim luciferase menggunakan luciferin sebagai substrat untuk merangsang pemancaran cahaya. Cahaya yang dihasilkan memiliki panjang gelombang antara 510 sampai 670 nanometer dengan warna pucat kekuningan sampai hijau kemerahan.

Kunang - kunang menggunakan cahaya yang keluar dari tubuhnya untuk berbagai tujuan. Mereka menggunakannya untuk menarik perhatian lawan jenis. Selain itu, cahaya tersebut juga digunakan sebagai sinyal atau tanda peringatan akan adanya ancaman bahaya, dan juga untuk peringatan bagi serangga lain dan burung agar tidak memakannya. Kalaupun ada serangga ataupun burung yang memakan kunang - kunang, mereka hanya memakannya dari bagian kepala hingga ke belakang, kecuali bagian perut, karena di bagian tersebut terdapat zat yang menghasilkan cahaya, yang rasanya pahit.
Di seluruh dunia, terdapat lebih dari 2000 ( dua ribu ) jenis kunang - kunang, baik di daerah sub tropis maupun tropis. Habitatnya pada umumnya berada di tepian ataupun sepanjang sungai, di daerah persawahan, di daerah rawa - rawa dan hutan. Makanan kunang-kunang pada umunya adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, cacing, maupun serangga lain.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
Upaordo: Polyphaga
Infraordo: Elateriformia
Superfamili: Elateroidea
Famili: Lampyridae
Latreille, 1817


sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar